Fakta
- Rusia sudah sejak lama menentang langkah Ukraina untuk bergabung dengan lembaga-lembaga Eropa dan NATO.
- Presiden Russia, Vladimir, dan Presiden China, Xin Jinping, telah menyatakan hubungan bilateral mereka ke level yang lebih tinggi. Mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa China memahami dan mendukung permintaan Russia untuk jaminan keamanan yang mengikat dari AS dan NATO dalam kebuntuan atas Ukraina. China juga mendukung Moskow dalam menentang perluasan aliansi militer Barat.
- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bertemu dengan kanselir Jerman, Olaf Scholz membahas kerja sama menghadapi agresi Russia atas Ukraina. Scholz menegaskan bahwa Russia akan membayar “harga yang sangat tinggi” Jika penyerangan terjadi.
- Konflik yang terjadi antar kedua negara tersebut berpotensi besar mengakibatkan “Krisis Energi”.
Analisis
- Sebab utama penentangan yang dilakukan Russia terhadap Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan lembaga-lembaga Eropa tidak lain karna ancaman dan bantuan pasokan senjata yang akan memperkuat Ukraina.
- Ini merupakan manuver baru yang dilakukan oleh China dan Rusia untuk membendung hegemoni dan dominasi negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat, yaitu Pendeklerasian “Kemitraan tanpa batas” antara kedua negara tersebut.
- Persoalan Russia dan Ukraina merupakan persoalan yang kompleks, tidak hanya melibatkan wilayah, tapi juga hegemoni Russia dan Barat.
- Eropa sangat membutuhkan gas bumi, dan 1/3 darinya dipenuhi gas pipa dari Rusia dan sisanya dari Negara Eropa itu sendiri. Perubahan strategi perusahaan energi Eropa seperti BP yang berdalih ke bisnis energi terbarukan, maka produksi gas bumi Eropa menjadi berkurang dan ketergantungan gas pipa dari Rusia semakin tak terelakkan. Dengan jalur pipa yang melewati Ukraina, Rusia akan mengambil manfaat untuk menekan balik negara-negara Eropa Barat.
- Kemungkinan besar Rusia akan menghentikan aliran gas pipa ke Eropa Barat atas dalih keamanan pipa tidak terjamin di wilayah Ukraina yang sedang berkonflik ataupun sebagai bentuk perlawanan balasan untuk sanksi terhadap negaranya.