Fakta-Fakta
- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah mengumumkan sebuah kebijakan untuk menerima lebih banyak pengungsi baik dari Afghanistan maupun Haiti.
- Dengan begitu, Biden sengaja melanggar ketetapan jumlah maksimal pengungsi tahunan pada masa kepresidenan Amerika Serikat sebelumnya, Donald Trump. Perubahan angka dari 15.000 pengungsi menjadi 65.000 pengungsi. Dan diprediksi akan bertambah menjadi 125.000 pengungsi di tahun berikutnya.
- Kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat akhir ini terlihat berorientasi untuk menghambat laju perkembangan dan pertumbuhan Tiongkok. Seperti contoh pembentukan Pacific Partnership, AUKUS, dan penguatan sekutu di berbagai regional; Vietnam & Singapura di regional Asia tenggara, India di regional Asia Selatan, Jepang & Korea Selatan di regional Asia timur.
Analisis
- Penerimaan pengungsi yang masif dari Afghanistan ke Amerika Serikat adalah bagian dari upaya koreksi strategis Amerika Serikat terhadap kebijakan war on terror terutama di Afghanistan.
- Salah satu tesis Y. Francis Fukuyama dalam buku The End of History and The Last Man terkait Islam akan menjadi musuh utama Amerika Serikat setelah cold war usai terbukti keliru. Karena ternyata Tiongkok yang menjadi kekuatan penantang Amerika Serikat pada dekade ini dan diproyeksi untuk dekade mendatang. Bahkan penelitian Harvard University menyimpulkan Amerika Serikat akan kalah secara ekonomi dengan Tiongkok di kisaran tahun 2035.
- Premis foreign policy Amerika Serikat “war on terror” perlahan berubah menjadi, itu artinya akan ada perpindahan battle war dari Middle East (hearthland) dan Sahel Region ke arah Asia Pacific (Rimland).(herry.red)